Apa bedanya ospek dan pbak?
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama kini menggantikan istilah ospek dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Perubahan ini susulan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4962 Tahun 2016. PBAK menekankan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan, bukan lagi amalan-amalan lama yang dikaitkan dengan ospek.
Ospek vs PBAK: Peralihan Paradigma Pengenalan Kampus di PTKI
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) telah lama menjadi tradisi penyambutan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Namun, di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama, istilah Ospek telah digantikan dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4962 Tahun 2016. Pergantian ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi mencerminkan pergeseran paradigma yang signifikan dalam memperkenalkan dunia kampus kepada mahasiswa baru. Lalu, apa sebenarnya perbezaan antara Ospek dan PBAK?
Ospek, yang sering kali dibayangi stigma negatif, identik dengan kegiatan yang bersifat perpeloncoan, penugasan yang tidak relevan dengan akademik, serta hierarki senior-junior yang kaku. Fokusnya acap kali lebih kepada “uji mental” dan “pembentukan karakter” melalui cara-cara yang terkadang mengarah kepada tindakan yang tidak mendidik, bahkan menghina. Walaupun tidak semua pelaksanaan Ospek bersifat demikian, citra negatif ini telah melekat kuat di benak masyarakat.
PBAK hadir sebagai antitesis dari praktik Ospek yang kontroversial. Sesuai dengan namanya, PBAK menekankan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan. Fokusnya beralih kepada pengenalan sistem pembelajaran, etika akademik, nilai-nilai keislaman, serta kegiatan kemahasiswaan yang konstruktif. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi adaptasi mahasiswa baru dengan lingkungan kampus, membangun rasa kepemilikan terhadap PTKI, serta menanamkan nilai-nilai positif yang selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi.
Perbedaan mendasar antara Ospek dan PBAK terletak pada pendekatan dan substansinya. PBAK menghilangkan unsur-unsur perpeloncoan dan penugasan yang tidak relevan, digantikan dengan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan potensi mahasiswa, seperti seminar, lokakarya, pengabdian masyarakat, dan kegiatan ekstrakurikuler. Interaksi senior-junior dibangun berdasarkan prinsip kesetaraan dan kebersamaan, bukan hierarki yang kaku.
Dengan adanya PBAK, diharapkan mahasiswa baru di PTKI dapat mengalami proses adaptasi yang lebih positif, produktif, dan bermakna. Pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan yang holistik akan mempersiapkan mereka menjadi insan akademis yang berintegritas, berwawasan luas, dan berkontribusi positif bagi agama, bangsa, dan negara. PBAK bukan sekadar pengganti nama, tetapi sebuah transformasi menuju pengenalan kampus yang lebih manusiawi, bermartabat, dan berkualitas.
#Beza#Ospek#PbakMaklum Balas Jawapan:
Terima kasih atas maklum balas anda! Pendapat anda sangat penting untuk membantu kami memperbaiki jawapan di masa hadapan.