Berhubungan saat hamil 9 bulan bolehkah sperma dikeluarkan di dalam?

6 bilangan lihat

Semasa hamil 9 bulan, hubungan intim masih boleh dilakukan, namun risiko jangkitan meningkat. Keluar masuknya sperma tidak menjejaskan kandungan secara langsung, tetapi disarankan berbincang dengan doktor untuk menilai risiko dan langkah berjaga-jaga. Keutamaan adalah kesihatan ibu dan bayi. Elakkan hubungan jika terdapat sebarang komplikasi kehamilan.

Maklum Balas 0 bilangan suka

Hubungan Intim Semasa Hamil 9 Bulan: Perlukah Keluarkan Sperma?

Semasa hamil 9 bulan, hubungan intim masih boleh dilakukan, tetapi harus berhati-hati karena risiko infeksi meningkat. Keluarnya sperma tidak secara langsung mempengaruhi janin, namun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menilai risiko dan tindakan pencegahan yang perlu diambil.

Dokter kandungan akan mempertimbangkan kondisi kehamilan dan kesehatan ibu sebelum memberikan rekomendasi mengenai hubungan intim. Prioritas utama adalah menjaga kesehatan ibu dan bayi. Jika terdapat komplikasi kehamilan seperti plasenta previa, ketuban pecah dini, atau serviks yang melemah, hubungan intim tidak disarankan.

Dalam hal keluarnya sperma selama hubungan intim, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hal tersebut dapat membahayakan janin. Namun, penting untuk menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi. Direkomendasikan untuk segera membersihkan area vagina dengan air hangat setelah berhubungan intim.

Jika ibu mengalami tanda-tanda infeksi seperti gatal, nyeri, atau keputihan yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Deteksi dini dan pengobatan infeksi sangat penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi.

Secara umum, selama ibu sehat dan kehamilannya tidak berisiko tinggi, hubungan intim masih dapat dilakukan selama trimester ketiga kehamilan. Namun, selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan panduan dan saran yang tepat.