Apakah benjolan kanker sakit ketika ditekan?

3 bilangan lihat

Benjolan kanser lazimnya tidak sakit apabila ditekan, berbeza dengan benjolan biasa yang mungkin terasa sakit. Selain itu, benjolan kanser cenderung menunjukkan perubahan saiz dalam tempoh yang singkat. Benjolan biasa pula biasanya tidak mengalami perubahan saiz yang ketara. Perbezaan ini boleh menjadi petunjuk awal untuk membezakan kedua-duanya, tetapi pemeriksaan perubatan tetap diperlukan untuk diagnosis yang tepat.

Maklum Balas 0 bilangan suka

Benjolan Kanser: Sakit atau Tidak Sakit Ketika Ditekan?

Benjolan yang muncul di tubuh kita seringkali menimbulkan kekhawatiran. Namun, tidak semua benjolan mengindikasikan adanya kanker. Salah satu perbedaan mendasar antara benjolan kanser dan benjolan biasa adalah reaksi saat ditekan.

Benjolan Kanser

Berbeda dengan benjolan biasa yang umumnya terasa sakit saat ditekan, benjolan kanser biasanya tidak sakit ketika ditekan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Sel-sel kanker biasanya tidak memiliki ujung saraf yang sensitif terhadap rasa sakit.
  • Benjolan kanser cenderung tumbuh di tempat yang tidak banyak terdapat saraf, seperti di payudara atau paru-paru.

Benjolan Biasa

Sebaliknya, benjolan biasa seringkali terasa sakit ketika ditekan. Rasa sakit ini disebabkan oleh peradangan atau iritasi pada jaringan di sekitar benjolan. Beberapa contoh benjolan biasa yang bisa terasa sakit meliputi:

  • Kista
  • Abses
  • Lipoma (tumor jinak berbahan lemak)

Perubahan Ukuran

Selain perbedaan dalam rasa sakit saat ditekan, benjolan kanser dan benjolan biasa juga dapat dibedakan dari perubahan ukurannya. Benjolan kanser cenderung menunjukkan perubahan ukuran yang signifikan dalam waktu singkat, sementara benjolan biasa biasanya tidak mengalami perubahan ukuran yang besar.

Diagnosis yang Tepat

Meskipun perbedaan ini dapat memberikan petunjuk awal dalam membedakan benjolan kanser dan benjolan biasa, pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk diagnosis yang akurat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil riwayat kesehatan, dan mungkin melakukan tes pencitraan atau biopsi untuk menentukan sifat benjolan tersebut.

Jika Anda menemukan benjolan di tubuh Anda, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dan pengobatan kanker sangat penting untuk meningkatkan kemungkinan hasil yang positif.