Jenis diagnosa keperawatan ada berapa?

0 bilangan lihat

Secara amnya, terdapat lima jenis diagnosa keperawatan yang digunakan untuk mengenal pasti masalah dan keperluan pesakit. Ia merangkumi diagnosa aktual, yang berkaitan dengan masalah kesihatan semasa; diagnosa risiko, menunjukkan potensi masalah; diagnosa kemungkinan, di mana masalah disyaki; diagnosa wellness, fokus kepada peningkatan kesejahteraan; dan diagnosa sindrom, melibatkan kelompok diagnosa yang berkaitan. Penggunaan jenis diagnosa ini membolehkan jururawat merancang intervensi yang bersesuaian dan efektif.

Maklum Balas 0 bilangan suka
Mungkin Anda Mahu Tanya? Lihat Lebih Lagi

Jenis-Jenis Diagnosis Keperawatan

Dalam praktik keperawatan, diagnosis keperawatan memainkan peran penting dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pasien. Secara umum, terdapat lima jenis diagnosis keperawatan yang digunakan, yaitu:

  1. Diagnosis Aktual

    • Mengacu pada masalah kesehatan yang sedang dialami pasien.
    • Dinyatakan dengan jelas dan spesifik, menggunakan terminologi keperawatan yang diakui.
    • Contoh: Gangguan Pola Tidur.
  2. Diagnosis Risiko

    • Menunjukkan potensi masalah yang mungkin terjadi di masa depan.
    • Dinyatakan sebagai risiko diikuti dengan masalah potensial.
    • Contoh: Risiko Infeksi.
  3. Diagnosis Kemungkinan

    • Berisi masalah yang diduga tetapi belum dapat dipastikan secara pasti.
    • Dinyatakan sebagai kemungkinan diikuti dengan masalah yang diduga.
    • Contoh: Kemungkinan Gangguan Pencernaan.
  4. Diagnosis Wellness

    • Berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan promosi kesehatan pasien.
    • Dinyatakan sebagai potensi untuk meningkatkan atau mempertahankan kesejahteraan.
    • Contoh: Potensi untuk Meningkatkan Koping.
  5. Diagnosis Sindrom

    • Merupakan kelompok diagnosis yang saling terkait dan menggambarkan suatu kondisi atau situasi klinis tertentu.
    • Dinyatakan sebagai sindrom diikuti dengan nama sindrom tersebut.
    • Contoh: Sindrom Kelelahan Kronis.

Penggunaan berbagai jenis diagnosis keperawatan ini memungkinkan perawat untuk mengembangkan intervensi yang tepat dan efektif, memberikan perawatan yang komprehensif dan holistik bagi pasien.