5 Apa yang dimaksud dengan kata baku?

0 bilangan lihat

Kata baku ialah perkataan yang menepati tatabahasa dan ejaan yang betul menurut kamus Dewan Bahasa dan Pustaka. Penggunaan kata baku penting dalam penulisan formal seperti surat rasmi, laporan, dan karangan ilmiah. Sebaliknya, kata tidak baku ialah perkataan yang menyimpang daripada peraturan bahasa yang betul, biasanya digunakan dalam perbualan harian atau konteks tidak formal.

Maklum Balas 0 bilangan suka

5 Ciri-ciri Kata Baku

Dalam bahasa Melayu, kata baku merupakan kata yang sesuai dengan peraturan tatabahasa dan ejaan yang telah ditetapkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka. Penggunaan kata baku menjadi penting dalam penulisan formal seperti surat rasmi, laporan, dan karya ilmiah. Berikut adalah 5 ciri-ciri kata baku:

  1. Ejaan Sesuai dengan Kamus

Kata baku harus dieja sesuai dengan pedoman yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Misalnya, kata “sekolah” harus ditulis dengan “h” bukan “s” seperti dalam bahasa sehari-hari.

  1. Struktur Tata Bahasa yang Benar

Kata baku digunakan dalam struktur tata bahasa yang sesuai kaidah. Misalnya, subjek harus diikuti oleh predikat, objek harus ditempatkan setelah predikat, dan kata penghubung harus digunakan dengan tepat.

  1. Tidak Bermakna Ganda

Kata baku memiliki makna yang jelas dan tidak bermakna ganda. Misalnya, kata “makan” memiliki makna yang spesifik, berbeda dengan kata “menerima” yang dapat memiliki makna yang lebih luas.

  1. Tidak Mengandung Konotasi Negatif

Kata baku umumnya tidak mengandung konotasi negatif atau merendahkan. Misalnya, kata “gadis” merupakan kata baku untuk menyebut seorang perempuan muda, sementara kata “cewek” memiliki konotasi yang kurang formal.

  1. Digunakan secara Resmi

Kata baku digunakan dalam konteks formal, seperti penulisan ilmiah, surat dinas, dan dokumen resmi. Dalam percakapan sehari-hari atau penulisan informal, mungkin saja digunakan kata-kata tidak baku untuk menciptakan suasana yang lebih santai.