Kenapa tingkat plagiarisme tinggi?

0 bilangan lihat

Tekanan akademik, kurang faham etika penulisan, dan capaian mudah ke maklumat atas talian menyumbang kepada plagiarisme tinggi dalam skripsi. Desakan menyiapkan tugasan mendorong pelajar mengambil jalan mudah dengan menyalin karya orang lain tanpa atribusi yang betul. Selain itu, kurangnya kesedaran tentang amalan penulisan beretika dan tatacara petikan yang betul memburungkan pelajar melakukan plagiarisme tanpa disedari.

Maklum Balas 0 bilangan suka

Mengapa Kadar Plagiarisme Tinggi dalam Tesis?

Plagiarisme telah menjadi permasalahan besar dalam dunia pendidikan, khususnya pada tingkat perguruan tinggi. Tesis merupakan salah satu tugas akhir yang krusial bagi mahasiswa. Sayangnya, banyak mahasiswa yang melakukan plagiarisme dalam penyusunan tesisnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat plagiarisme di kalangan mahasiswa, di antaranya:

1. Tekanan Akademik

Tekanan akademik yang tinggi menjadi salah satu pemicu plagiarisme. Mahasiswa yang terdesak untuk menyelesaikan tesisnya dengan cepat dan tuntas, seringkali mengambil jalan pintas dengan menyalin karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Hal ini dilakukan demi memenuhi tenggat waktu dan menghindari hukuman karena terlambat mengumpulkan tugas.

2. Kurangnya Pemahaman Etika Penulisan

Mahasiswa yang kurang memahami etika penulisan juga rentan melakukan plagiarisme. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa menyalin karya orang lain tanpa atribusi merupakan tindakan yang salah. Kurangnya kesadaran ini biasanya disebabkan oleh minimnya sosialisasi atau pendidikan tentang praktik penulisan yang beretika.

3. Kemudahan Akses Informasi Daring

Kemajuan teknologi informasi memudahkan mahasiswa untuk memperoleh sumber informasi yang melimpah melalui internet. Hal ini memang memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data dan referensi. Namun, kemudahan akses ini juga dapat memicu plagiarisme karena mahasiswa bisa dengan mudah menyalin dan menempel konten dari berbagai sumber tanpa melakukan parafrase atau atribusi yang tepat.

Dalam mengatasi plagiarisme, diperlukan upaya komprehensif dari berbagai pihak, baik dari mahasiswa, dosen, maupun institusi pendidikan. Mahasiswa harus dibekali dengan pemahaman yang baik tentang etika penulisan dan cara menghindari plagiarisme. Dosen juga perlu memberikan bimbingan dan pengawasan yang ketat dalam proses penyusunan tesis. Sementara itu, institusi pendidikan perlu menerapkan kebijakan anti-plagiarisme yang tegas dan memfasilitasi penggunaan perangkat lunak pendeteksi plagiarisme. Dengan upaya kolaboratif ini, diharapkan tingkat plagiarisme dalam tesis dapat diminimalisir dan integritas akademik dapat terjaga.