Kenapa 4 sehat 5 sempurna tidak dipakai lagi?

Mengapa Konsep 4 Sehat 5 Sempurna Tidak Digunakan Lagi?

Konsep 4 Sehat 5 Sempurna, yang selama ini menjadi panduan pola makan sehat di Indonesia, telah resmi digantikan sejak tahun 2014. Sebagai gantinya, pemerintah memperkenalkan panduan pola makan yang lebih komprehensif, yaitu Gizi Seimbang.

Keputusan ini diambil karena konsep 4 Sehat 5 Sempurna dianggap sudah tidak relevan dengan kebutuhan nutrisi masyarakat modern. Panduan lama ini hanya menekankan pada konsumsi makanan dari empat kelompok utama (nasi, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan) dan satu kelompok pelengkap (susu).

Padahal, kebutuhan nutrisi setiap individu sangat bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan. Konsep Gizi Seimbang hadir untuk mengatasi keterbatasan ini dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut.

Panduan Gizi Seimbang menekankan pada prinsip variasi dan kuantitas makanan yang sesuai. Individu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dari berbagai kelompok, seperti:

• Karbohidrat (nasi, roti, kentang)
• Protein (daging, ikan, telur, kacang-kacangan)
• Lemak (minyak, mentega, alpukat)
• Vitamin dan mineral (sayuran, buah-buahan)
• Air putih

Selain itu, Gizi Seimbang juga memberikan rekomendasi porsi yang tepat untuk setiap kelompok makanan, sehingga individu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara optimal.

Dengan mengadopsi konsep Gizi Seimbang, masyarakat diharapkan dapat menjalani pola makan yang lebih sehat dan seimbang, sehingga terhindar dari risiko penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan diabetes.