Apa saja ciri kata tidak baku?
Ciri-ciri kata tidak baku:
- Sama maksud dengan kata baku
- Dipengaruhi bahasa lain
- Bentuknya boleh berubah-ubah
- Banyak dipengaruhi bahasa daerah
- Tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Biasa digunakan dalam perbualan seharian dan bukan rasmi
Ciri-ciri Kata Tidak Baku
Dalam bahasa Melayu, terdapat dua jenis kata, iaitu kata baku dan kata tidak baku. Kata baku adalah kata yang digunakan secara rasmi dan diterima umum, manakala kata tidak baku adalah kata yang digunakan secara tidak rasmi dan tidak diterima umum. Terdapat beberapa ciri yang membezakan kata tidak baku dengan kata baku.
Ciri-ciri kata tidak baku adalah seperti berikut:
-
Mempunyai maksud yang sama dengan kata baku
Kata tidak baku biasanya memiliki makna yang sama dengan kata baku. Misalnya, kata “gue” (tidak baku) memiliki makna yang sama dengan kata “saya” (baku). -
Terpengaruh oleh bahasa lain
Kata tidak baku sering kali dipengaruhi oleh bahasa lain. Misalnya, kata “preman” (tidak baku) dipengaruhi oleh bahasa Jawa. -
Bentuknya dapat berubah-ubah
Bentuk kata tidak baku dapat berubah-ubah tergantung pada daerah atau situasi. Misalnya, kata “makan” (baku) dapat berubah menjadi “mekna” (tidak baku) di beberapa daerah. -
Dipengaruhi oleh bahasa daerah
Kata tidak baku banyak dipengaruhi oleh bahasa daerah. Misalnya, kata “bapak” (tidak baku) digunakan di beberapa daerah untuk menyebut ayah. -
Tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kata tidak baku tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Hal ini karena KBBI hanya memuat kata-kata baku. -
Biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tidak resmi
Kata tidak baku biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan tidak resmi. Misalnya, kata “gue” (tidak baku) sering digunakan dalam percakapan dengan teman atau keluarga.
Maklum Balas Jawapan:
Terima kasih atas maklum balas anda! Pendapat anda sangat penting untuk membantu kami memperbaiki jawapan di masa hadapan.